Bimbingan Pra Nikah: Dasar Pernikahan Kristen (Lanjutan)
Yosua 1:8 – Renungkanlah Firman Tuhan Siang dan
Malam supaya kita berhati-hati dalam bertindak/ mengambil keputusan. Jika orang
bertindak/ membuat keputusan yang salah adalah karena penerimaan pikirannya
terlebih dahulu salah.
Sewaktu orang berpikir bahwa Berbohong kecil tidak apa-apa,
kumpul kebo tidak apa-apa maka orang tersebut akan melakukan seperti apa yang
diterima oleh pikirannya. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati dan selalu
merenungkan Firman Tuhan.
Sewaktu pikiran kita diisi oleh Firman Tuhan, dan oleh
hal-hal yang benar maka perjalanan kita akan berhasil dan beruntung, jaminannya
sudah ada.
Keberhasilan menurut orang dunia adalah harus pintar, kaya
dan lain-lain tetapi jaminan keberhasilan bagi orang percaya adalah Firman
Tuhan dan itu sudah pasti.
Sewaktu kita memutuskan untuk ikut Bimbingan Pra Nikah memang
hasilnya belum kelihatan. Tetapi itu adalah Dasarnya, sama seperti kita
membangun pondasi (waktunya lama) semakin dalam akan semakin kuat dibangun (sampai
generasi ke generasi)
Matius 7:24 sewaktu kita mendengar dan melakukannya sama
seperti orang Bijak yang membangun rumah diatas batu karang, dan badai/
masalah/ Testing tidak dapat menghancurkannya. Cinta itu harus tahan uji.
Dasar pernikahan:
Firman Tuhan adalah Dasar pondasi yang kokoh yang berfungsi sebagai
ketetapan dan tuntunan agar pernikahan menjadi kuat dan berbahagia. Pelanggaran
terhadap ketetapan dan Tuntunan Allah pasti akan menimbulkan masalah dalam
pernikahan.
Janji Nikah: Ingat kembali janji yang telah diucapkan dalam pernikahan
sewaktu kita ada masalah antara suami dan istri.
Prinsip Firman Tuhan
dalam pernikahan:
Pernikahan adalah komitmen secara Total: Komitmen berarti perjanjian untuk
melakukan sesuatu walaupun harus membayar dengan nyawa yang mahal. Komitmen
secara total berarti walaupun ada kesulitan konflik, goncangan, penderitaan
atau badai menyerang tetap mempertahankan pernikahan/ keluarga.Injil kita
adalah perjanjian: Ada Janji dan Komitmen, Janji itu kuat sekali dan inilah
menjadi dasar dalam Rumah Tangga.Dalam pernikahan bukan pestanya, tetapi apakah
Tuhan Yesus Hadir dalam pernikahan kita, Untuk mengundang Tuhan kita harus
serius karena Dia adalah Raja. Sewaktu suami dan istri ikat janji dan Tuhan
Hadir maka pernikahan itu akan Kuat/ bertahan.Pengkothbah 4:12 – Tali tiga
lembar tidak mudah diputuskan. Apabila pernikahan didasari oleh kebohongan itu
artinya sama seperti kita menyimpan sampah di dalam suatu kamar. Suatu saat
aroma busuk itu akan tercium kesemua ruangan. Komitmen itu seperti janji, orang
yang mengingkarinya adalah pengkhianat!Maleakhi 2:13 – 16 – Apabila mereka
meninggalkan janji tersebut maka keluarga berantakan, berkat usahanya tertahan,
anaknya sakit adalah karena mereka telah meninggalkan perjanjian dengan Tuhan dan
Istri/ pasangan masa mudanya.Markus 10:6 Laki-laki harus keluar dari rumah dan
bersatu dengan istrinya. Oleh karena itu dalam mencari Istri/Suami tidak boleh
sembarangan, kita harus dapat berkat dari keluarga sebelum memulai keluarga
yang baru (pergi dengan baik-baik). Pastikan bahwa pasanganmu di cintai dan
mengasihi keluargamu.Buanglah jauh-jauh kata-kata cerai dari pikiran… apalagi
mengucapkannya!!! Percayalah bahwa setiap ada konflik pasti ada jalan keluarnya
(Yohanes 4:16). Pernikahan yang sukses adalah berkat dan kerinduan Tuhan,
tetapi juga harus ada usaha dan upaya dari pasangan suami istri.
Komitmen berarti perjanjian untuk melakukan sesuatu walaupun
harus membayar dengan nyawa yang mahal. Komitmen secara total berarti walaupun
ada kesulitan konflik, goncangan, penderitaan atau badai menyerang tetap
mempertahankan pernikahan/ keluarga. Injil kita adalah perjanjian: Ada Janji dan
Komitmen, Janji itu kuat sekali dan inilah menjadi dasar dalam Rumah
Tangga.Dalam pernikahan bukan pestanya, tetapi apakah Tuhan Yesus Hadir dalam
pernikahan kita, Untuk mengundang Tuhan kita harus serius karena Dia adalah
Raja. Sewaktu suami dan istri ikat janji dan Tuhan Hadir maka pernikahan itu
akan Kuat/ bertahan.Pengkothbah 4:12 – Tali tiga lembar tidak mudah diputuskanApabila
pernikahan didasari oleh kebohongan itu artinya sama seperti kita menyimpan
sampah di dalam suatu kamar. Suatu saat aroma busuk itu akan tercium kesemua
ruangan.Komitmen itu seperti janji, orang yang mengingkarinya adalah
pengkhianat! Maleakhi 2:13 – 16 – Apabila mereka meninggalkan janji tersebut
maka keluarga berantakan, berkat usahanya tertahan, anaknya sakit adalah karena
mereka telah meninggalkan perjanjian dengan Tuhan dan Istri/ pasangan masa
mudanya.Markus 10:6 Laki-laki harus keluar dari rumah dan bersatu dengan
istrinya. Oleh karena itu dalam mencari Istri/Suami tidak boleh sembarangan,
kita harus dapat berkat dari keluarga sebelum memulai keluarga yang baru (pergi
dengan baik-baik). Pastikan bahwa pasanganmu di cintai dan mengasihi keluargamu.Buanglah
jauh-jauh kata-kata cerai dari pikiran… apalagi mengucapkannya!!! Percayalah
bahwa setiap ada konflik pasti ada jalan keluarnya (Yohanes 4:16). Pernikahan
yang sukses adalah berkat dan kerinduan Tuhan, tetapi juga harus ada usaha dan
upaya dari pasangan suami istri.
Pernikahan adalah komitmen untuk saling menerima: Pernikahan harus mencakup keseluruhan
dari pasangan masing-masing. Perlu adanya waktu untuk mengenal pasangan,
belajar lihat kekurangan pasangan (coaching/ dating yang sesuai dengan firman
Tuhan) oleh karena itu sewaktu pacaran kita harus buka mata lebar-lebar,
setelah menikah kita harus menutup mata dalam-dalam (Tinggalkan masa lalu dan
tidak boleh korek-korek kesalahan)
Tidak ada pribadi yang sempurna dan Pernikahan adalah salah
satu jalan Tuhan untuk menyempurnakan karakter/ Kepribadian masing-masing.
Menerima bukan berarti menyetujui tetapi dapat mengerti
pasangannya sambil terus mendoakan dan menolong pasangannya untuk dapat berubah
menjadi sama seperti Kristus ( Filipi 2:5)
Pernikahan adalah komitmen secara ekslusif: Suami istri tidak boleh dibagi dengan
orang lain, tidak boleh ada pihak ketiga baik laki-laki maupun perempuan.
Perzinahan atau perselingkuhan harus dijauhkan dari pernikahan..( Keluaran
20:14; Roma 1:26-27, Matius 5:28). Kehadiran anakpun.. jangan sampai menjauhkan
hubungan suami istri tetapi harus menambah keintiman karena kehadiran buah
kasih mereka.
Pernikahan adalah komitmen yang terus menerus: Karena kita berasal dari dua latar
belakang yang berbeda. Sewaktu hendak menikah harus terima pasangan apa adanya,
hobi, kesukaan tidak sama, tetapi adjustment nya harus sampai tua. Hal ini
seperti sebuah synergy dimana 1 orang mengalahkan 1000 tetapi jika digabung
keduanya mengalahkan 10,000.
Matius 19:6 Pernikahan yang sehat harus terus bertumbuh dan
berkembang. Bertumbuh dan berkembang dalam arti:
Kasihnya semakin besar satu sama lain
Komitmennya semakin tinggi untuk pernikahan
Pengertiannya semakin dalam terhadap pasangannya
Ikatan pernikahannya semakin kuat
Hubungannya semakin mesra dan harmonis
Pernikahan adalah komitmen yang berpengharapan: Sama halnya kehidupan, dalam pernikahan Tuhan tidak pernah
menjanjikan pernikahan yang terus menerus ceria/ mulus tanpa masalah/
tantangan… namun janji Tuhan bahwa Dia akan selalu menyertai..
Dalam pernikahan, ada banyak romantika kehidupan yang
dihadapi.. tetapi sekalipun menghadapi banyak masalah/tantangan, suami/istri
tidak boleh menyerah atau putus asa.
Suami istri harus tetap memiliki pengharapan bahwa Tuhan
sanggup memberikan jalan keluar
Suami istri harus sama-sama mau dituntun oleh Firman Tuhan
Banyak keluarga dirusak sejak dari jaman adam dan hawa, Ular
yang menjadi musuh manusia dikitab Kejadian 3: 1-24 akan mematok tumit manusia
sehingga jalannya terpelecok (Hatinya). Sementara Keturunan Manusia akan
menghancurkan kepala ular dengan Tumit. Oleh karena itu Iblis takut akan
keluarga yang kuat karena itulah ia akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk
menghancurkan keluarga.
Sebab dari keluarga yang kuat akan menghasilkan keturunan
yang ilahi. Oleh karena itu penting disini bagi para suami untuk jaga baik-baik
istrinya (Hold fast to his wife), suami harus membela istrinya, berlari pada
istrinya. Istri juga harus bela suaminya.
Kata Satu dalam Bahasa Ibrani : Ehad (אחת) yang artinya strongly fence the
door (Pintu yang kuat sekali dan apabila kita sudah masuk tidak dapat keluar
lagi.
Bapa dalam Bahasa ibrani: Abbah(אַב) yang artinya kekuatan sebuah rumah.
Suami itu harus tau fungsinya jika tidak maka akan bocor,
suami/ ayah adalah pilar dalam rumah Tangga
Kejadian 1:26 Adam dulu diciptakan serupa dengan gambaran
Allah. Di Kejadian 5:3 Waktu adam jatuh dalam dosa maka dia melahirkan anak
menurut gambaran adam (Bapaknya) bukan gambaran Allah.
Benih yang dimasukkan kedalam Rahim istrimu melahirkan anak
yang identitasnya sama seperti bapanya (Test DNA adalah Test untuk melihat
turunan bapanya).
Cinta dalam Bahasa ibrani: ahavah (אוהב) yang artinya the father reveal/
bapak yang menyatakan kasih (Orang yang angkat tangan/behold) oleh karena itu
anak belajar kasih dari seorang bapak. Jika ibu secara otomatis anak akan
belajar.
Banyak suami yang tidak ada figure bapak itu karena dari
kecil tidak menerima kasih, dia tidak mengerti kasih seperti yang Tuhan ajarkan
dia.
1 Yoh 4: 8 God is love (Sumber kasih itu adalah Tuhan)
Sewaktu kita kenal sama Tuhan maka kasih dalam rumah tangga tidak pernah habis.
Orang jatuh cinta ada hormon cinta secara kimiawi dan hormon cinta itu bisa
habis. sewaktu sumber kasih (Allah) masuk maka kasih tidak pernah habis.
Waktu Tuhan ciptakan adam dan hawa, Tuhan memberi peringatan
kepada adam pohon yang ada ditengah taman ini jangan kamu makan buahnya. Hawa
diciptakan untuk menjadi penolong. Sewaktu suami tidak sayang istri maka iblis
akan menyerang. Penolong adalah seperti pagar dalam Bahasa ibrani: Ezer (עֵ֫זֶר) yang artinya power and strength.
Seorang istri bisa memasak, urus anak, bisa kerja, mengurus
suami: Sewaktu hawa tidak berfungsi sebagai pagar maka adam yang kuat bisa
jatuh.
Waktu adam digoda = yang bawa adam jatuh - istrinya.
Istri – Ibu ibrani: ima (אמא) artinya strong water : Fungsi ibu
adalah seperti air mengalir/ seperti Lem perekat suasana rumah ada kehidupan.
Waktu suami tidak bekerja dengan benar, ibu yang mengajar
anaknya tak membenci bapaknya. Bagaimana jika ibu lemah = keluarganya hancur.

Comments
Post a Comment