Motivasi by Eric Liddel- Chariots of Fire
Chariots of Fire adalah kisah nyata
tentang iman, keberanian dan pengorbanan diri dari seorang pelari Skotlandia
yang saleh, Eric Liddell yang berlomba untuk kemuliaan Tuhan. Skenarionya ditulis oleh Colin
Welland disutradarai oleh Hugh Hudson. Tahun 1981 filmnya mendapat 7
nominasi Academy Awards dan akhirnya meraih empat Oscar termasuk film
terbaik. Berbujet rendah dan tidak diunggulkan, film ini (seperti kisah nyata
Eric Liddell) mengalahkan The Reds yang dibintangi aktor terkenal Warren
Beatty. Chariots of Fire adalah film tentang olah raga kedua yang meraih Oscar
setelah Rocky. Setting dari film ini adalah pada peristiwa sebelum
Olimpiade dan puncaknya Olimpiade tahun 1924 di Paris.
Tuhan memberikan kepada setiap orang
talenta untuk digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya di muka bumi
ini. Salah satunya adalah untuk menjalankan mandat budaya dari Allah. Seseorang
yang memiliki fisik yang baik, kuat dan cepat, kemungkinan mempunyai bakat
alami untuk menjadi seorang atlit. Namun banyak atlit Kristen yang tidak tahu
bagaimana menjalani mandat budaya sebagai seorang atlit yang harus memancarkan
terang Kristus di dunia ini. Maka Tuhan menciptakan Eric Liddell sebagai role model yang luar biasa untuk dapat kita
teladani.
Eric Liddell, lahir di Tianjin,
China pada 16 Januari 1902. Ayahnya adalah seorang misionaris dari London
Missionary Society bernama James Dunlop Liddell.
Tetangganya pernah mengatakan bahwa
Liddell tidak akan bisa berlari lagi, pada waktu Liddell mengalami serangan
demam tinggi. Namun perkataan tetangganya itu ternyata keliru. Liddell kemudian
sembuh dan dapat mengikuti program atletik di universitasnya. Eric memang
berbakat dalam berlari. Ia menjadi seorang pelari yang menang dalam lari
Nasional pada cabang 100 meter. Dengan kemampuannya berlari tersebut, Eric
melenggang ke Olimpiade pada tahun 1924.
Pada Olimpiade tersebut, Eric
mengikuti cabang lari 100 meter dan 200 meter, cabang lari yang biasa
diikutinya. Namun karena pertandingan lari 100 meter dilakukan pada hari
Minggu, hari Sabat bagi orang Kristen, Eric memutuskan untuk menolaknya. Dia
tidak mau mengkompromikan ibadah Minggunya untuk berlari. Hal ini menyebabkan
Eric dicap sebagai orang yang berpandangan sempit dan tidak loyal. Sebagai
gantinya, para pengurus cabang atletik menawarkan Eric untuk mengikuti cabang
lari 400 meter, cabang yang belum pernah diikutinya dalam kompetisi internasional
selama ini.
Namun, Allah benar-benar menyertai
Eric. Tanpa diduga-duga, Eric memenangkan mendali emas untuk cabang lari 400
meter tersebut dan bahkan mencatatkan dirinya sebagai pemecah rekor dunia lari
tercepat pada cabang lari 400 meter tersebut.
Tahun berikutnya, Eric meninggalkan
Skotlandia untuk menjadi seorang misionaris di China. Ia kemudian dipenjarakan
oleh Jepang dan meninggal di kamp penjara Weihsien, 21 Februari 1945 karena
tumor otak. Selama 20 tahun pelayanannya tersebut dia masih berlari,
memenangkan pertandingan tahun 1928 melawan tim olimpiade dari Perancis dan
Jepang. Dan kemudian memenangkan pertandingan pada kejuaraan China Utara pada
tahun 1930. Liddell malah melatih anak-anak Tionghoa di sekolah tempat Liddell
mengajar di China.
Eric Liddell merupakan seorang
Kristen yang taat, dan memberikan teladan yang luar biasa kepada kita tentang
bagaimana kita hidup mempertahankan iman kita dalam pekerjaan dan sumbangsih
kita bagi dunia. Karena teladan imannya yang begitu menginspirasi, kisah Eric
Liddell kemudian difilmkan dengan judul Chariot
of Fire.
"Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman." 2 Timotius 4:7
Barang Siapa yang meninggikan Aku
dihadapan manusia maka aku akan meninggikannya dihadapan Bapaku yang disorga -
Semoga apa yang saya tuliskan disini bermanfaat bagi kita semua yang mencoba mencari motivasi diri dan memuliakan Tuhan.
Tuhan memberkati
Semoga apa yang saya tuliskan disini bermanfaat bagi kita semua yang mencoba mencari motivasi diri dan memuliakan Tuhan.
Tuhan memberkati
Comments
Post a Comment