Jubah Yusuf - Jubah Anugrah dan Otoritas
Jubah Rohani
Ada berbagai macam Jubah, ada Jubah
untuk Bangsawan, ada Jubah Hakim, ada Jubah Wisuda, ada Jubah keagamaan dan
masih banyak lagi Jubah-Jubah yang lainnya. Artinya
bahwa setiap Jubah menentukan tanggung jawabnya, setiap Jubah menentukan
tanggung jawab dan otoritasnya masing-masing. Tahukah kita bahwa Tuhan yang
kita sembah adalah pembuat Jubah, kejadian 3 ‘Tuhan Allah membuatkan Jubah dari
kulit binatang dan diberikan kepada manusia. Waktu Adam dan Hawa jatuh dalam
dosa, mereka (Adam dan Hawa) hanya mengambil daun ara untuk menutupi kemaluan/
keterlanjangan mereka. Kejadian 3 ‘Tuhan melangkah turun dan bertanya ‘Adam
kamu dimana?’ dan apa yang dilakukan Tuhan? Dikatakan Dia (Tuhan) membunuh
binatang itu dan membuat Jubah untuk menutupi kemaluan/ keterlanjangan mereka
(Adam dan Hawa).1
Jubah yang dibuatkan Tuhan ini adalah Jubah pengampunan.
"Setan tahu betul nama kita, tapi dia panggil kita dengan dosa kita, kamu munafik!, kamu bikin dosa!Tuhan tahu betul dosa kita, Aku tahu kamu munafik!, Aku tahu kamu bikin dosa! Tapi Aku panggil kita dengan nama kita"
Jubah pertama yang dipakaikan kepada setiap orang percaya adalah Jubah
pengampunan. Karena kita percaya bahwa kita ditebus bukan dengan barang
fana, bukan dengan emas dan perak tetapi dengan darah Yesus.2 Jadi Jubah
pengampunan itu menempel dalam hidup kita, makanya kita biasa mengampuni orang.
Yang kedua, Jubah yang menempel dalam setiap diri orang percaya, yaitu Jubah
mukjizat. Jubah ini berlaku bukan sementara (temporary) tetapi selamanya
(forever). 2 Raja-raja 2:13 Sesudah itu dipungutnya Jubah Elia yang telah
terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.
Suatu kali Elisa memungut Jubah Elia dan dia memiliki masalah yang sama, tidak bisa menyebrangi sungai Yordan,
tapi dia ingat gurunya Elia mengambil Jubah dan kemudian dipukul ke sungai dan
sungai terbelah. Elisa hanya meniru (Mencopy dan Paste) apa yang telah
dilakukan gurunya, dia ingat dan dia lakukan.3
Seharusnya kita sebagai orang
percaya meniru apa yang dikatakan Firman Tuhan, kalau Tuhan Yesus berbicara sesuatu hal
maka kita berbicara hal yang sama seperti Tuhan Yesus. Tanda-tanda ini akan
menyertai setiap orang percaya.4 Jubah Mukjizat itu menempel dalam hidup kita. Saudara
selain Jubah mukjizat ada juga Jubah
olok-olok, Jubah olok-olok sama juga dengan Jubah kematian.5 Sesudah
mengolok-olok Dia (Tuhan Yesus), mereka memakaikan Jubah kepadaNya dan mambawa
dia kedepan. Dengar baik-baik, Tuhan Yesus dikasi Jubah bukanlah Jubah
kehormatan tapi Jubah olok-olok. Jika kita sebagai anak Tuhan, dihina,
dilecehkan, bahkan maut sekalipun itu hal yang biasa.
Taukah kita bahwa didalam Jubah
olok-olok itu ada persembahan Abraham yang harum, disitu ada nubuatan Yeremia
untuk suatu kota, ada nubuatan Yesaya tentang keselamatan, ada bait salomo yang
megah, didalam Jubah olok-olok ada tulisan mazmur daud tentang Allah, didalam Jubah
olok-olok itu ada persembahan janda miskin 2 peser, dalam Jubah olok-olok ada
penyangkalan petrus dan keragu-raguan Thomas ada disana.
Jika kita dihina, dilecehkan itu adalah hal yang biasa.
Saya mau kita melihat dalam hidup kita ada Jubah yang menempel bukan hanya soal pengampunan, bukan soal olok-olok, bukan soal mukjizat, tapi Jubah Anugrah.
Dalam kejadian 37: 3 'Yakub atau Israel lebih mengasihi
Yusuf dari semua anaknya yang lain sebab Yusuf itulah adalah anaknya yang lahir
pada masa tuanya dan ia menyuruh membuat Jubah yang maha indah padanya.6
Untuk Yusuf, Yakub membuat Jubah yang indah (coat many color). Taukah saudara sejak Yusuf memakai Jubah warna warni itu, Ia menjadi tahanan. Abang-abangnya menjadi marah, setelah dilihat saudara-saudaranya bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudara-saudaranya maka bencilah mereka terhadap Yusuf.
Tanpa disadari Yusuf, sewaktu dia dikasi Jubah itu sebenarnya otoritas juga dikasi. 1 Tawarikh 1:5 ternyata Jubah yang dipakai Yusuf itu bukan hanya Jubah kesayangan atau lambing kasih, tapi Jubah Anugrah juga disertai dengan otoritas.
1 Tawarikh 5:1-2 Anak-anak Ruben,
anak sulung Israel, dia yang paling besar. Tetapi karena ia telah mengotori
tempat pertiduran ayahnya maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari
Yusuf, anak Israel juga sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak
sulung. Memang Yehuda lah yang melebihi saudara-saudaranya bahkan salah seorang dari antaranya menjadi
raja, tetapi hak kesulungan itu ada pada Yusuf.7
Sebagai orang percaya, kita ada Jubah Anugrah, Jubah Anugrah itu melambangkan otoritas dan kuasa, Jubah Anugrah itu
juga melambangkan kita anak sulung, kalau kita anak sulung apa istimewanya?
Kalau kita anak sulung maka kita berhak untuk
janji Bapa, tetapi mengapa hak sulung ini bisa hilang?
Matius 1:2 menuliskan dengan
jelas, Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, (seharusnya alkitab
menulis memperanakkan Ruben) tapi alkitab menulis Yakub memperanakkan Yehuda. Ada
apa dengan Ruben? Kejadian menjelaskan Ruben engkaulah anak sulungku kekuatanku
dan permulaan kegagahanku, engkau yang pertama dalam keluhuran, yang terutama
dalam kesanggupan engkau yang membual sebagai air (Orang Tuanya bangga sama
dia) tapi engkau tidak lagi menjadi yang nomor 1! Karena engkau telah mengotori
tempat petiduran ayahmu, karena engkau telah berbuat serong, engkau berzinah
dengan mama tirimu.
Ini salah satu dosa tertua,
selain dosa pembunuhan. Jadi jika kita bermain-main dengan dosa seks dengar
baik-baik! Kita akan kehilangan hak kesulungan itu. Jika kita masih percaya sama
Tuhan itu karena Tuhan. Biarlah kita disini menjadi anak Tuhan dengan
sungguh-sungguh. Bukan kamu yang memilih Aku (Tuhan), tetapi Akulah (Tuhan)
yang memilih kamu!
Jubah Anugrah itu menjabarkan
kita sebagai anak (Roma 8) Roh (Tuhan) itu bersaksi dengan roh kita bahwa kita
adalah anak Allah. Orang yang berhak untuk mendapat hak kesulungan, apa
istimewanya?
Orang-orang yang berhak menerima
janji Allah. Didalam alkitab itu ada ribuan janji Tuhan! Itu bukan untuk orang
diluar sana tapi janji itu untuk kita yang memegang janji Tuhan, yang
mempercayai Tuhan Yesus. Amin!
Bukan hanya Jubah itu saja yang
menjadi mantel, yang menjadi sulung, tapi Jubah itu juga yang membenarkan kita.
Latar belakang kita tidak ada yang baik, tapi karena kita ikut Tuhan maka kita
dibenarkan. Tapi ketika Yusuf menerima Jubah itu dia dimusuhi,
saudara-saudaranya mulai berpikir jahat untuk melenyapkan Yusuf. Makanya Jubahnya
diambil. Waktu Jubahnya diambil, dirobek-robek dicelupkan dengan darah
binatang. Orang tuanya meratap-ratap, abang-abangnya tidak sampai hati melihat
ayahnya. Tapi sebenarnya Yusuf sedang dijual!
Yusuf dijual di mesir, dia dibeli
oleh Potifar, Firman Tuhan bilang ternyata ketika dia dirumah Potifar. Maka Yusuf
mendapat kasih tuannya dan ia boleh melayani dia, kepada Yusuf diberikan kuasa
atas rumahnya, segala miliknya diserahkan kepada kekuasaan Yusuf.
Dari mana kita tahu Yusuf berkuasa?
Yusuf dipakaikan Jubah. Jubah yang pertama Yusuf diberikan Jubah kesayangan
dirumah bapanya, Jubah yang kedua setelah dia mengalami proses, dia punya
otoritas dirumah Potifar, tapi yang namanya kepercayaan itu pasti diuji! Jika
kita diangkat pada suatu posisi yang lebih tinggi lagi pasti masuk masa ujian. Pasti
diproses!
Sewaktu Yusuf diproses, dia tetap
jadi teladan buat orang-orang percaya, perkataannya menjadi teladan, tingkah
lakunya menjadi teladan, kasihnya menjadi teladan, kesetiaannya menjadi
teladan, kesuciannya menjadi teladan. Tidak ada yang bisa mencelanya. Biarlah
ketika kita diproses tentang kesetiaan kita menjadi orang yang teruji (tahan
uji).
Akhirnya ujian untuk Yusuf datang
juga, lalu istri Potifar memegang baju Yusuf dan berkata marilah tidur dengan
aku, dikatakan tetapi Yusuf meninggalkan bajunya dan lari (Bahasa inggrisnya katakan
robe/ Jubah). Lalu istri Potifar menceritakan kebohongan kepada suaminya bahwa Yusuf
hendak memperkosanya. Apakah suaminya percaya? Tentu tidak! Kalau kejadiannya
memang benar maka Yusuf sudah pasti di penggal kepalanya tetapi suaminya
memasukkan ke penjara hanya untuk menghormati istrinya.
Kalau kita melihat 1 Korintus‘
pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi
kekuatan manusia sebab Allah setia karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu
dicobai melampaui kekuatanmu.
Jadi dengar baik-baik! Jika kita
mengalami proses jangan mengeluh!
Dengar baik-baik! Tuhan ijinkan
banyak perkara dalam hidupmu supaya imanmu dewasa! Supaya kita dewasa! Tuhan
kita membuka mata kita.
Sewaktu Yusuf diproses dipenjara,
Yusuf tidak menyalahkan Tuhan. (Banyak orang yang tidak mengerti tentang
masalah yang datang dalam hidupnya adalah untuk memurnikannya). Dan akhirnya
kejadian 41 – 42 bilang begini “sesudah itu firaun mengenakan cincin materai
dijarinya dan dipakaikanlah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus/ Jubah (Bahasa
inggrisnya ‘he dress him robe’).
Dengarlah! Yang namanya Jubah Anugrah itu kapasitasnya harus semakin besar! Kalau di level pertama (pengujian yang pertama) saja sudah kita tinggalkan/ gagal, bagaimana kita bisa naik kelevel berikutnya?
Ketika Yusuf diproses oleh saudara-saudaranya, dia (Yusuf) tetap mengucap syukur
Ketika Yusuf diproses oleh istri Potifar, dia (Yusuf) tetap bersyukur
Sampai Firaun sendiri yang mengangkat dia (Yusuf), diberi Jubah, diberi otoritas bukan hanya dirumah Firaun tapi juga diseluruh mesir.
Setiap orang percaya, Kapasitasnya terus diperbesar/ dipercayakan. Tanggung jawab kita terus diperbesar untuk orang yang diberikan kasih dan Anugrah. Yakobus katakan berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia telah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan. Biarlah apabila proses itu datang, kita bisa tahan uji!
1) Kejadian 3:9-21
2) 1 Petrus 1:18-19
3) 2 Raja-Raja 2:1-14
4) Markus 16:17
5) Matius 27:31
6) Kejadian 37:3
7) 1 Tawarikh 5:1-2
Comments
Post a Comment